Karya ilmiah atau
tulisan ilmiah adalah karya seorang
ilmuan yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang diperolehnya melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian
dan pengetahuan orang lain. Dalam literatur lain, disebutkan bahwa
karya tulis ilmiah
adalah serangkaian kegiatan penulisan yang didasarkan pada pengkajian
atau penelitian ilmiah yang ditulis secara sistematis menggunakan bahasa
prinsip-prinsip ilmiah. Atau ada juga yang menyatakan bahwa
karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang disusun berdasarkan kriteria ilmiah. (Maizuddin M. Nur, 2010).
Cara Menulis Karya Ilmiah
Dalam menulis karya ilmiah, ada beberapa langkah-angkah singkat cara penulisan karya ilmiah, sebagai berikut :
- Pemilihan Topik/Masalah untuk Karya Ilmiah : merumuskan tujuan, menentukan topik
- Mengidentifikasi Pembaca Karaya Ilmiah
- Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah
- Melakukan Pengumpulan informasi untuk penulisan Karya Ilmiah, bisa
lewat perpustakaan (buku), wawancara, atau media online seperti
internet.
- Melakukan proses penulisan karya ilmiah berdasarkan data/informasi yang sudah dikumpulkan.
Dalam Proses penulisan ada beberapa hal yang harus diperhatikan sperti di bawah ini :
Tahap Pra Penulisan
1. Pemilihan dan pembatasan topik
2. Merumuskan tujuan
3. Mempertimbangkan bentuk karangan
4. Mempertimbangkan pembaca
5. Mengumpulkan data pendukung
6. Merumuskan judul
7. Merumuskan tesis
8. Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline
Pemilihan Topik
# Apa yang akan kita tulis?
# Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.
# Empat syarat: keterkuasaian, ketersediaan bahan, kemenarikan, kemanfaatan.
# Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi.
Tahap Penulisan Draf
Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
Tahap Revisi
Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan,
pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi
pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan
memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
Tahap Penyuntingan
Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.
Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.
Tahap Publikasi
Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
Contoh Karya Ilmiah
Nah setelah mengetahui cara menulis karya ilmiah, langkah langkah
penulisan karya ilmiah serta hal hal yang harus diperhatikan dalam
penulisan karya ilmiah, selanjutnya saya akan memberikan beberapa contoh
karya ilmiah. Silahkan dilihat di bawah ini :
Contoh Karya Tulis Ilmiah Pendidikan
"Judul Karya Ilmiah : Menumbuhkan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran"
A. Pendahuluan
Suatu
kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan minat akan menghasilkan
prestasi yang kurang menyenangkan. Dapat dikatakan bahwa dengan
terpenuhinya minat seseorang akan mendapatkan kesenangan dan kepuasan
batin yang dapat menimbulkan motivasi. S.C. Utami Munandar (1985:11)
menyatakan bahwa minat dapat juga menjadi kekuatan motivasi. Prestasi
seseorang selalu dipengaruhi macam dan intensitas minatnya. Minat
menimbulkan kepuasan. Seorang anak cenderung untuk mengulang-ulang
tindakan-tindakan yang didasari oleh minat dan minat ini dapat bertahan
selama hidupnya.
Dengan
demikian, minat belajar merupakan faktor yang sangat penting dalam
keberhasilan belajar siswa. Disamping itu minat belajar juga dapat
mendukung dan mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah. Namun
dalam prakteknya tidak sedikit guru Seni Budaya (Kesenian) menemukan
kendala di dalam kelas, karena kurangnya minat siswa dalam pembelajaran
Seni Budaya khususnya seni rupa. Jika hal ini terjadi, maka proses
belajar mengajar pun akan mengalami hambatan dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Berdasarkan
pengalaman penulis, pada saat pembelajaran berlangsung siswa kurang
bergairah dalam mengikuti pelajaran. Hanya sebagian kecil saja siswa
yang bisa memahami dan mengerjakan tugas dengan semangat. Sebagian besar
siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan perasaan terpaksa atau
takut. Hal ini menyebabkan tugas yang diberikan hasilnya kurang
memuaskan sehingga terkesan asal jadi. Jika mereka ditanya, alasannya
mereka tidak mempunyai bakat di bidang seni atau tidak punya bakat
menggambar. Dengan kondisi seperti ini, guru perlu mencari upaya
bagaimana menumbuhkan minat belajar siswa terutama dalam pembelajaran
Seni Rupa.
B. Konsep Minat Belajar
Pengertian minat
Minat
sering dihubungkan dengan keinginan atau ketertarikan terhadap sesuatu
yang datang dari dalam diri seseorang tanpa ada paksaan dari luar. The
Liang Gie (1994:28) mengungkapkan bahwa minat berarti sibuk, tertarik,
atau terlibat sepenuhnya dengan suatu kegiatan karena menyadari
pentingnya kegiatan itu. Menurut Slameto (dalam Djaali 2006:121) minat
adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Sedangkan menurut Crow and Crow
(dalam Djaali 2006:121) mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya
gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan
orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu
sendiri.
Pengertian Belajar
Ada
beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang belajar, pada
umumnya mereka memberikan penekanan pada unsur perubahan dan
pengalaman. Menurut Witherington (dalam Sukmadinata 2007:155) menyatakan
bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang
dimanifestasikan sebagai pola respon yang baru yang berbentuk
keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. Crow and
Crow (dalam Sukmadinata 2007:155) mengemukakan bahwa belajar adalah
diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru. Sedangkan
menurut Hilgar (1962:252) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses
di mana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap
sesuatu situasi.
Berdasarkan
penekanan unsur pengalaman tentang definisi belajar dikemukakan para
ahli, antara lain menurut Di Vesta and Thompson (1970:112) menyatakan
bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai
hasil dari pengalaman. Gage and Berliner (1970:256) mengemukakan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang muncul karena
pengalaman. Sedangkan menurut Hilgard (1983:630), mengemukakan bahwa
belajar dapat dirumuskan sebagai perubahan perilaku yang brelatif
permanen yang terjadi karena pengalaman.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar
Minat
belajar peserta didik sangat menentukan keberhasilannya dalam proses
belajar. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor
tersebut bersumber pada dirinya dan luar dirinya atau lingkungannya
antara lain sebagai berikut :
Faktor dalam diri siswa, yang terdiri dari :
- Aspek jasmaniah, mencakup
kondisi fisik atau kesehatan jasmani dari individu siswa. Kondisi fisik
yang prima sangat mendukung keberhasilan belajar dan dapat mempengaruhi
minat belajar. Namun jika terjadi gangguan kesehatan pada fisik
terutama indera penglihatan dan pendengaran, otomatis dapat menyebabkan
berkurangnya minat belajar pada dirinya. (Kumpulan Tugas Sekolahku)
- Aspek Psikologis
(kejiwaan), menurut Sardiman (1994:44) faktor psikologis meliputi
perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berfikir, bakat,dan
motif. Pada pembahasan berikut tidak semua faktor psikologis yang
dibahas, tetapi hanya sebagian saja yang sangat berhubungan dengan minat
belajar.
Faktor dari luar siswa, meliputi:
- Keluarga, meliputi hubungan antar keluarga, suasana lingkungan rumah, dan keadaan ekonomi keluarga.
- Sekolah, meliputi metode
mengajar, kurikulum, sarana dan prasarana belajar, sumber-sumber
belajar, media pembelajaran, hubungan siswa dengan temannya,
guru-gurunya dan staf sekolahserta berbagai kegiatan kokurikuler.
- Lingkungan masyarakat, meliputi hubungan dengan teman bergaul, kegiatan dalam masyarakat, dan lingkungan tempat tinggal.
Dari
uraian di atas dapat dipahami bahwa faktor-faktor dari diri siswa dan
dar luar siswa saling berkaitan dalam menumbuhkan minat belajar. Jika
faktor-faktor tersebut tidak mendukung mengakibatkan kurang atau
hilangnya minat belajar siswa. Kurang atau hilangnya minat belajar siswa
disebabkan oleh banyak hal yang secara tidak langsung dapat
mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Menurut JT. Loekmono (1985:97),
faktor-faktor yang menyebabkan kurang atau hilangnya minat belajar
sisbwa adalah sebagai berikut :
D. Faktor-faktor yang dapat menumbuhkan minat belajar
Beberapa
ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk
membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan
menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Menurut Tanner and Tanner
(1975) menyarankan agar para pengajar berusaha membentuk minat-minat
baru pada siswa. Hal ini bisa dicapai melalui jalan memberi informasi
pada siswa tentang bahan yang akan dismpaikan dengan menghubungkan bahan
pelajaran yang lalu, kemudian diuraikan kegunaannya di masa yang akan
datang. Roijakters (1980) berpendapat bahwa hal ini biasa dicapai dengan
cara menghubungkan bahan pelajaran dengan berita-berita yang
sensasional, yang sudah diketahui siswa.
Harry
Kitson (dalam The Liang gie 1995:130) mengemukakan bahwa ada dua kaidah
tentang minat (the laws of interest), yang berbunyi :
Untuk menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, usahakan memperoleh keterangan tentang hal itu
Untuk menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, lakukan kegiatan yang menyangkut hal itu.
Minat
belajar akan tumbuh apabila kita berusaha mencari berbagai keterangan
selengkap mungkin mengenai mata pelajaran itu, umpamanya arti penting
atau pesonanya dan segi-segi lainnya yang mungkin menarik. Keterangan
itu dapat diperoleh dari buku pegangan. ensiklopedi, guru dan siswa
senior yang tertarik atau berminat pada mata pelajaran itu. Disamping
itu perlu dilakukan kegiatan yang berhubungan dengan mata pelajaran itu,
misalanya pada mata pelajaran seni rupa usahakan mengikuti apa yang
harus dilakukan apakah dengan menggambar atau melukis. Dengan
langkah-langkah itu minat siswa terhadap mata pelajaran itu akan
tumbuh.
JT. Loekmono (1985:98), mengemukakan bahwa cara-cara untuk menumbuhkan minat belajar pada diri siswa adalah sebagai berikut :
- Periksalah kondisi jasmani anak, untuk mengetahui apakah segi ini yang menjadi sebab.
- Gunakan metode yang bervariasi dan media pembelajaran yang menarik sehingga dapat merangsang anak untuk belajar
- Menolong anak memperoleh kondisi kesehatan mental yang lebih baik.
- Cek pada orang atau
guru-guru lain , apakah sikap dan tingkah laku tersebut hanya terdapat
pada pelajaran saudara atau juga ditunjukkan di kelas lain ketika diajar
oleh guru-guru lain.
- Mungkin lingkungan rumah
anak kurang mementingkan sekolah dan belajar. Dalam hal ini orang-orang
di rumah perlu diyakinkan akan pentingnya belajar bagi anak. (Kumpulan Tugas Sekolahku)
- Cobalah menemukan sesuatu
hal yang dapat menarik perhatian anak, atau tergerak minatnya. Apabila
minatnya tergerak, maka minat tersebut dapat dialihkan kepada
kegiatan-kegiatan lain di sekolah.
Dari
beberapa pendapat yang telah dikemukakan dapat dipahami bahwa banyak
sekali faktor yang dapat menumbuhkan atau membangkitkan minat belajar
bagi siswa. Tinggal bagaimana upaya yang harus kita lakukan sebagai
seorang guru dalam memecahkan masalah ini, sehingga siswa terbantu untuk
menemukan minatnya dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang memiliki
karakter yang berbeda-beda memerlukan penanganan yang berbeda pula,
termasuk dalam hal menumbuhkan minat belajarnya. Dengan adanya upaya
dari guru dan pihak lain dalam menumbuhkan minat belajar bagi siswa,
diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang akhirnya tertuju pada
keberhasilan belajar siswa.
Penutup
Minat
belajar merupakan salah satu komponen yang berpengaruh terhadap
keberhasilan belajar. Untuk menumbuhkan minat belajar pada diri siswa,
terlebih dahulu kita harus memperhatikan apa yang menjadi latar belakang
yang menyebabkan berkurang atau bahkan hilangnya minat belajar. Setelah
itu baru kita mengambil langkah-langkah apa yang harus kita lakukan
untuk menumbuhkan minat belajar pada diri siswa. Dengan demikian upaya
untuk menumbuhkan minat belajar sesuai dengan sasarannya.
Dari
uraian yang telah dipaparkan di atas, maka dapat kita tarik beberapa
kesimpulan yang berkaitan dengan upaya menumbuhkan minat belajar pada
peserta didik. Pertama, pahami dan kenali terlebih dahulu kondisi fisik
dan psikologis siswa. Kedua, gunakan teknik dan metode yang bervariasi
dalam penyajian materi pembelajaran. Ketiga, penggunaan media
pembelajaran hendaknya dapat merangsang siswa untuk tertarik ikuti serta
dalam pembelajaran. Keempat, pahami kondisi lingkungan keluarga,
masyarakat, dan sekolah sehingga kita dapat mencari jalan keluar dalam
menumbuhkan minat belajar siswa.
Rujukan
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Munandar,
S.C. Utami. 1985. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah:
Petunjuk bagi Para Guru dan Orang Tua. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Sardiman, AM.1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Pedoman bagi Guru dan Calon Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Djaali, H. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Gie, The Liang. 1995. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberty.
Loekmono,JT. 1985. Bimbingan bagi Anak Remaja yang bermasalah. Jakarta: CV. Rajawali.
====================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================
Contoh Karya Ilmiah Globalisasi
Judul Karya Ilmiah : pengaruh dan dampak globalisasi terhadap kehidupan masyarakat
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Karya
Ilmiah PKN ini dengan baik.
Karya Ilmiah ini diharapkan mampu membantu saya dalam memperdalam mata
pelajaran PKN dalam kegiatan belajar. Selain itu, Karya Ilmiah ini
diharapkan agar dapat menjadi bacaan para pembaca agar menjadi warga
negara yang baik dan bertanggung jawab karena materi ini disajikan
mengarah pada terbentuknya arah globalisasi yang berpengaruh terhadap
kehidupan social dan budaya.
Oleh karena itu, Karya Ilmiah ini diharapkan agar bangsa Indonesia
memiliki sikap yang kritis terhadap situasi, kondisi dan juga dapat
menerima perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat
Indonesia.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah
berkenan membaca Karya Ilmiah ini dengan tulus ikhlas. Semoga Karya
Ilmiah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi saya dan pembaca. Amin
Cianjur, 11 Februari 2013
Penulis
ABSTRAK
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar
manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga
batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang
menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari
infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi,
perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.
Dampak Positif :
· Perubahan tata nilai dan sikap
· Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
· Tingkat kehidupan yang lebih baik
Dampak Negatif :
· Pola hidup konsumtif
· Sikap individualistik
· Gaya hidup kebarat-baratan
· Kesenjangan Sosial
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
ABSTRAK ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
I.1 Latar belakang ........................................................................................ 1
I.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
I.3 Tujuan .................................................................................................... 1
BAB II KAJIAN TEORITIS .......................................................................... 2
II.1 Pengertian Globalisasi ........................................................................... 2
II.2 Proses Globalisasi ................................................................................. 2
II.3 Dampak Globalisasi .............................................................................. 3
II.3.1 Dampak Positif ........................................................................... 3
II.3.2 Dampak Negatif .......................................................................... 5
II.4 Pengaruh Globalisasi ............................................................................. 6
II.5 Contoh Kasus ........................................................................................ 7
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 8
III.1 Kesimpulan .......................................................................................... 8
III.2 Saran..................................................................................................... 8
III.3 Penutup ................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Manusia telah mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang
dilewatinya, dari zaman purbakala sampai dengan zaman sekarang.
Peradaban manusia telah mengalami kemajuan sampai sekarang. Perkembangan
manusia pun semakin barkembang pesat. Perkembangan itu membawa
perubahan – perubahan besar pada kehidupan manusia. Misalnya, pada
pakaian, teknologi, makanan, dsb. Sebagai contoh misalnya Indonesia.
Indonesia pada saat ini, sudah mulai mengikuti perkembangan dunia. Hal
ini dapat disebut bahwa Indonesia mengalami proses globalisai. Untuk
itu, karya tulis ilmiah ini akan memberitahukan dampak – dampak dari
globaliasasi dan cara- cara penanggulangan dampak negatif globalisasi.
I.2. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan globalisasi?
b) Bagaimana proses globalisasi?
c) Hal – hal apa saja yang timbul akibat proses globalisasi?
d) Pengaruh apa yang dibawa oleh globalisasi?
e) Bagaimana sikap kita agar tidak terbawa pengaruh arus negatif globalisasi?
I.3. Tujuan
Tujuannya dari laporan yang saya buat ini adalah :
· kita dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan dari proses globaliasasi baik dampak positif maupun dampak negatif.
· Dan kita dapat mengetahui bagaimana sikap kita dalam menerima
perubahan – perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
II.1. Pengertian Globalisasi
Kata globalisasi diambil dari global yang maknanya universal.
Globalisasi belum memiliki definisi atau pengertian yang pasti kecuali
sekedar definisi kerja sehingga maknanya tergantung pada sudut pandang
orang yang melihatnya.
Ada beberapa definisi global yang dikemukakan oleh beberapa orang sebagai berikut :
a. Malcom Waters, seorang professor sosiologi dari Universitas
Tasmania, berpendapat, globalisasi adalah sebuah proses social yang
berakibat pembatasan geografis pada keadaan social budaya menjadi kurang
penting yang terjelma di dalam kesadaran orang.
b. Emanuel Richter, guru besar pada ilmu politik Universtas Aashen,
Jerman, berpendapat, bahwa globalisasi adalah jaringan kerja global
secara bersamaan yang menyatukan masyarakat yang sebelumnya
terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan
persatuan dunia.
c. Princenton N Lyman, mantan duta besar AS di Afrika Selatan,
berpendapat bahwa globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas
saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara di dunia dalam
hal perdagangan dan keuangan.
d. Selo Soemardjan, bapak Sosiologi Indonesia, berpendapat bahwa
Globalisasi adalah terbentuknya organisasi dan komunikasi antara
masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah yang sama.
II.2. Proses Globalisasi
Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena
proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya. Di
akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang
pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi komunikasi,
informasi, dan transportasi. Loncatan teknologi yang semakin canggih
pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah
menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya.
Bagi Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal
dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli Indonesia yang
menjalankan studi di luar negeri dan datangnya tenaga ahli (konsultan)
dari negara asing, proses globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem
nilai kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di
Indonesia.
Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang
menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari
infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi,
perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.
II.3. Dampak Globalisasi
II.3.1. Dampak Positif
Dampak positif globalisasi adalah sebagai berikut:
a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi
lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan
transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi
penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dampak positif globalisasi menurut bidangnya, adalah:
1. Globalisasi bidang hukum, pertahanan, dan keamanan.
a. Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
b. Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan
perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat
banyak.
c. Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum yang lebih profesional, transparan, dan akuntabel.
2. Globalisasi bidang sosial budaya.
a. Meningkatkan pemelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara
hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari
bangsa lain yang telah maju.
b. Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin,
mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
3. Globalisasi bidang ekonomi sektor perdagangan.
a. Liberalisasi perdagangan barang, jasa layanan, dan komodit lain
memberi peluang kepada Indonesia untuk ikut bersaing mereput pasar
perdagangan luar negeri, terutama hasil pertanian, hasil laut, tekstil,
dan bahan tambang.
b. Arus masuk perdagangan luar negeri menyebakan defisit perdagangan nasional.
4. Globalisasi bidang ekonomi sektor produksi.
Adanya kecenderungan perusahaan asing memindahkan operasi produksi
perusahaannya ke negara-negara berkembang dengan pertimbangan keuntungan
geografis.
II.3.2 Dampak Negatif
Dampak negatif globalisasi adalah sebagai berikut :
a. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan
masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk
mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
b. Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa
tidak lagi membutuhkanorang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka
lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c. Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya
negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat
kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
d. Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu
yang dapat mengikuti arus globalisasimaka akan memperdalam jurang
pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini
menimbulkan kesenjangan sosial.
Dampak negatif globalisasi menurut bidangnya, adalah:
1. Globalisasi bidang hukum, pertahanan, dan keamanan.
a. Peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan, dan
ketertiban negara semakin berkurang karena hal tersebut sudah menjadi
tanggung jawab pihak tentara dan polisi.
b. Perubahan dunia yang cepat, mampu mempengaruhi pola pikir
masyarakat secara global. Sifat – sifat masyarakatnya adalah
pragmatisme, hedonisme, primitif,dan konsumerisme
c. Semakin lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas,
kepedulian, dan kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan tertentu.
2. Globalisasi bidang sosial budaya.
a. Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia baik
melalui internet, media televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru
oleh masyarakat.
b. Semakin memudarnya apresiasi terhadap nilai-nilai budaya lokal
yang melahirkan gaya hidup berikut ini. Individualisme (mengutamakan
kepentingan diri sendiri).
II.4. Pengaruh Globalisasi
Di Zaman Globalisasi saat ini banyak pengaruh yang mempengaruhi remaja.
Ada pengaruh yang positif ada juga pengaruh yang negatif. Sebagai remaja
yang baik kita harus memanfaatkan alat - alat / teknologi yang sudah
canggih sehingga mampu menguasainya.
Indonesia adalah negara yang masyarakatnya mempunyai etika yang baik.
Tapi saat ini banyak sekali remaja yang tidak sopan, tidak menghormati
orang yang lebih tua darinya. Mungkin itu adalah pengaruh negatif dari
Globalisasi. Dan itu menyebabkan pergaulan bebas, narkoba, dll. Hal -
hal itulah yang harus kita hindari.
Tapi kita juga tidak boleh menyalahkan adanya Zaman Globalisasi, karena
jika tidak ada Zaman Globalisasi kita tidak akan mengenal alat - alat
komunikasi yang canggih. Nilai moral bangsa dinilai dari etika
masyarakatnya. Jadi, jika ingin mempunyai nilai moral bangsa yang baik
kita harus menjaga etika. Gunakan slogan " Jika ingin dihormati,
Hormatilah orang lain." Agar kita sopan terhadap orang lain. Jadi, kita
dianggap bangsa yang berbudi baik dimata bangsa lain.
Etika seharusnya diajarkan sejak dini oleh orang tuanya. Anak biasanya
menirukan kegiatan orang tuanya,maka dari itu orang tua seharusnya
melakukan kegiatan yang mampu memberikan arti etika baik. Dan mampu
dimengerti oleh si anak. Dengan didikan yang baik anak tersebut akan
menjadi anak yang sopan kelak. Dan anak tersebut juga harus mempunyai
iman yang kuat. Sehingga, mampu melawan pengaruh buruk Globalisasi
seperti Narkoba, Sex bebas, dll.
Oleh karena itu, agar kita tidak terjerumus ke dalam pengaruh negatif
globalisasi kita harus mengikuti langkah – langkah seperti berikut:
a. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
b. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
c. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
d. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
e. Perlunya perhatian para orang tua dalam memantau pergaulan dan cara hidup anaknya.
II.5. Contoh Kasus
Ada contoh kasus seorang pria 17 tahun, kecanduan games sejak kelas I
SMA. Awalnya ia seorang murid teladan di sekolahnya, kemudian ia menjadi
pencandu games setelah perceraian kedua orang tuanya. Akhirnya ia
sekarang ini ditangani psikiater karena ia mulai sering membayangkan
dirinya menjadi salahsatu pemain peran dari games yang dimainkannya. Ia
mulai tidak bisa membedakan antara dunia nyata dan dunia maya. Latar
belakang keluarga, ayah pengusaha, ibunya guru salah satu SMA.
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Kita harus bersikap selektif dalam mengikuti perkembangan globalisasi.
Ambilah sisi positif dari proses globalisasi. Dengan adanya proses
globalisasi dalam kehidupan, kita dapat memperoleh informasi dengan
cepat, membuat kehidupan semakin baik, makin berkembangnya teknologi.
Orang tua adalah orang yang berperan penting dalam mendidik anak agar
tidak terbawa arus negative globalisasi.
III.2. Saran
Dengan begitu, kami menyarankan agar kalian jangan sampai terbawa hal –
hal buruk dalam pergaulan. Dan untuk para orang tua, kalian adalah orang
yang sangat penting dalam hal mengontrol anak anda, apalagi yang
memiliki anak remaja, pengawasan orang tua adalah yang paling utama
sebelum pengawasan guru, teman, maupun orang lain.
Dan kalian harus bersikap selektif dalam mengikuti setiap
perkembangan globalisasi. Dan gunakanlah teknologi,informasi, dan
komunikasi dengan sebaik – baiknya.
III.3. Penutup
Sekian hal – hal yang dapat kami bahas dan sampaikan. Mohon maaf bila
ada salah kata. Mudah – mudahan dapat bermanfaat bagi kalian. Dan kami
mengharapkan sumbangan pikiran, kritikan, maupun saran. Terima Kasih.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kuntowijoyo, Budaya Elite dan Budaya Massa dalam Ecstasy Gaya
Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997.
2. Sapardi Djoko Damono, Kebudayaan Massa dalam Kebudayaan
Indonesia: Sebuah Catatan Kecil dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop
dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997.
3. http://www.isomwebs.com/2012/karya-ilmiah-pengaruh-globalisasi-terhadap-eksistensi-kebudayaan-daerah
4.
http://afand.abatasa.com/post/detail/2761/dampak-positif-dan-dampak-negatif–globalisasi-dan-modernisasi
diakses pada 2 Oktober 2011
===============================================================================================================================================================================================================================================================================================
Contoh Karya Ilmiah tentang Sampah
Judul Karya Ilmiah : Pengaruh Sampah terhadap Lingkungan
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
Sampah adalah suatu barang yang sudah tidak terpakai lagi
dan tidak di gunakan lagi. Apabila tidak di tangani dengan benar akan
menimbulkan bau yang tidak sedap, sumber berbagai penyakit, penyumbatan
saluran air dan juga dapat menyebabkan banjir. Seiring berjalannya waktu
maka di temukanlah cara untuk menanggulangi sampah. Kalau dulu sampah
hanya di biarkan sampai menimbulkan bau tak sedap, sekarang sampah di
manfaarkan menjadi sumber penghasilan. Misalnya, sampah organik yaitu :
sampah sisa-sisa makanan di jadikan kompos, pupuk dll. Sedangkan sampah
anorganik diantaranya sampah plastik di jadikan kerajinan tangan atau di
daur ulang.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah karya
tulis ilmiah ini adalah “ Bagaimana pengaruh sampah terhadap
lingkungan?”.
1.4 Tujuan Penulisan
· Mengetahui jenis dan sifat sampah
· Mengetahui manfaat pengolahan sampah
· Mengetahui pengaruh sampah terhadap lingkungan
1.5 Manfaat Penulisan
ü Masyarakat sadar akan kebersihan lingkungan.
ü Banyak kreativitas yang di hasilkan leh masyarakat
ü Lingkungan menjadi bersih dan nyaman
BAB II
JENIS – JENIS SAMPAH
Sampah sangatlah lekat dengan kita, dimana pun kita berada
pastilah kita menemui sampah. Berdasarkan bahan dasar dan kandungan yang
terdapat di dalamnya sampah di bagi menjadi tiga:
2.1. Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang dapat diurai, yang mudah
membusuk. Sampah ini termasuk sampah basah yang dapat diolah menjadi
kompos.
Contoh sampah organik adalah :
· Sisa makanan
· Sayuran
· Dedaunan dan sebagainya
2.2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang tidak terurai, yang tidak
dapat membusuk. Sampah ini termasuk sampah kering yang dapat di jadikan
sampah komersial atau sampah yang laku di jual kembali untuk diolah
kembali menjadi barang yang bisa di gunakan lagi.
Contoh sampah anorganik adalah :
· Plastik
· Kertas
· Gelas atau kaca
· Botol
2.3. Sampah Berbahaya
Sampah Berbahaya adalah sampah yang beracun penyabab infeksi,
mempunyai sifat korosif. Korosif adalah sifat suatu subtansi yang dapat
menyebabkan benda lain hancur atau memeroleh dampak negatif. Sampah ini
biasanya berasal dari limbah pabrik yang merusak sungai setempat karena
memiliki racun. Sampah ini sangat memengaruhi linkungan dan
mengakibatkan kerusakan yang merugikan bagi kehidupan makhluk hidup.
Contoh sampah berbahaya adalah :
· Logam
· Pestisida
· Zat kimia
· Sisa perindustrian
BAB III
CARA PENGOLAHAN SAMPAH
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan,
pendaurulangan dari material sampah. Hal ini biasanya dihasilkan dari
kegiatan manusia, dan dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap
kesehatan, lingkungan. Pengelolaan ini melibatkan zat padat, cair, gas,
atau radioaktif. Praktek pengelolaan sampah berbeda antara daerah
perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga perumahan dan industri.
sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan di daerah perkotaan
biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk
sampah dari area industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah
sampah. Metode ini berbeda-beda tergantung banyak hal, diantaranya tipe
zat sampah, tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.
Dan caranya dibagi rata dengan jenisnya, dari sampah organik, sampah
anorganik, dan sampah berbahaya.
3.1 Pengolahan Sampah Organik
Sampah organik tergolong sampah yang gampang busuk.seperti sisa makanan,
dedaunan dan masih banyak lagi. Sebenarnya sampah jenis ini masih bisa
kita manfaatkan lagi. Asalkan kita tahu kegunaan dan juga cara
mengolahnya. Jenis sampah organik bisa kita manfaatkan lagi menjadi
pupuk kompos. Karena sampah organik berasal dari makluk hidup.
Pengomposan yaitu zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa diolah
dengan menggunakan proses biologis. Contoh dari pengelolaan sampah
menggunakan teknik ini adalah Green Bin Program (program tong hijau)
yaitu seluruh sampah organik dikumpulkan di kantong khusus untuk di
komposkan.
3.2 Pengolahan Sampah Anorganik
Sampah anorganik sebaiknya kita daur ulang kembali. Jangan membuangnya
secara sembarangan, karena jenis sampah ini tidak mudah untuk hancur.
Kita memerlukan kreatifitas tinggi untuk mengubah sampah tersebut
menjadi suatu barang yang mempunyai nilai beda. Proses pengambilan
barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali
disebut sebagai daur ulang. Ada beberapa cara daur ulang, pertama adalah
mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi. Kedua mengumpulkan dan
menggunakan kembali sampah yang dibuang.Sampah yang biasa dikumpulkan
adalah kaleng minum aluminum, kaleng baja makanan atau minuman, kertas,
koran, majalah, dan kardus. Daur ulang dari produk yang komplek seperti
komputer atau mobil lebih susah, karena bagiannya harus diurai dan
dikelompokan menurut jenis bahannya.
3.3 Sampah Berbahaya
Tahap penanganan sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) dari rumah
tangga dimulai dari pemilahan. Sampah B3 harus dipilah dan dipisahkan
dari sampah organik dan anorganik. Kemudian sampah B3 yang sudah
terkumpul dimasukkan dalam wadah yang aman. Pastikan menggunakan sarung
tangan saat melakukannya. Selanjutnya, jika penganangan sampah B3
dilakukan secara terkoordinasi dengan warga masyarakat di perumahan
sekitar, maka tahap selanjutnya adalah dengan pewadahan dan pengumpulan
besar, pengangkutan dan penyimpanan sementara. Semuanya harus dilakukan
dengan metode pengelolaan sampah B3 yang sesuai dengan aturan pemerintah
dan anjuran ahli. Dalam menyikapi sampah B3 Sebagai warga juga konsumen
perlu memiliki peran yang baik. Usahakan mengurangi konsumsi produk
yang mengandung bahan berbahaya beracun, dan lebih memilih produk ramah
lingkungan. Kita juga bisa memperpanjang umur dengan memakai suatu
produk dengan pemakaian yang bijak. Misalnya dengan merawat baterai alat
elektronik agar awet atau menghemat penggunaan bahan pembersih. Perlu
diketahui juga bahwa produsen memegang peran yang sama pentingnya.
Produsen wajib mencantumkan material yang dikategorikan sebagai
kandungan berbahaya ataupun beracun pada semua produknya. Tujuannya agar
konsumen tahu cara penanganannya. Produsen juga memiliki kewajiban
untuk melakukan upaya-upaya yang dirasa perlu untuk mengolah produk
tersebut setelah digunakan. Dan jika terjadi pencemaran lingkunga,
produsen wajib bertanggung jawab untuk memulihkannya. Dengan mengetahui
apa itu sampah B3 dan peran apa yang bisa kita lakukan untuk
menanggulanginya, semoga keluarga dan lingkungan kita tetap sehat dan
aman untuk selamanya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam
proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang
tak bergerak.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas.
Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas,
sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan
polusi.
4.2 Saran
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan
kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah.
Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih
menghargai lingkungan, Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat
diharapkan karena jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus
merusak sumber daya alam ini.
Sebaiknya setiap rumah tangga melakukan pembuangan sampah dengan cara
memilahkan sampah sesuai jenisnya. Agar pihak TPA(tempat pembuangan
akhir) mudah untuk dijadikan sesuai kebutuhan.
===============================================================================================================================================================================================================================================================================================
Contoh Karya Ilmiah tentang Bahaya Merokok
Judul Karya Ilmiah : Pengaruh rokok terhadap kesehatan dikalangan masyarakat
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seperti yang kita ketahui rokok tidak asing lagi kita dengar dan kita
lihat, kini setiap toko atau warung sudah memperjual belikan rokok, hal
ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat karena rokok dapat
menyebabkan kanker, serangan jantung, hipertensi, gangguan kehamilan dan
janin.
Selain itu hal ini juga dapat merusak kadar – kadar jati diri bangsa.
Sekarang banyak siswa yang mengkomsumsi rokok. Ini semua membuktikan
bahwa rokok sudah merajalela dikalangan masyarakat. Mengkomsumsi rokok
juga dapat mengakibatkan rusaknya mental masyarakat.
B. Rumusan masalah
1. Apakah yang melatarbelakangi masyarakat menggunakan rokok ?
2. Bagaimana pengaruh rokok dikalangan masyarakat ?
3. Bagaimana upaya penanggulangan penggunaan rokok dikalangan masyarakat?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui latar belakang masyarakat menggunakan rokok.
2. Untuk mengetahui pengaruh rokok dikalangan masyarakat.
3. Untuk mengetahui upaya penanggulangan rokok dikalangan masyarakat.
D. Manfaat penelitian
Untuk mengetahui dampak positif dan negatif terhadap rokok dan mengetahui seluk – beluk rokok.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut.
Bab I merupakan bab pendahuluan yang mengungkapkan latar belakang,
rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II merupakan bab tinjauan pustaka dan kerangka pikir yang menguraikan tentang tinjauan pustaka dan kerangka pikir.
Bab III merupakan bab metodologi penulisan yang menjelaskan sumber data, metode pengumpulan data.
Bab IV merupakan bab pembahasan yang berisi tentang narkotika di kalangan remaja.
Bab V merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Rokok / Tembakau
Menurut, Drs. Yayan Suherian di buku sosiologinya halaman 69 mengatakan
bahwa tembakau mengandung racun nikotin keras, untungnya nikotin lenyap
pada waktu tembakau terbakar urap saraf dapat menimbulkan ketagihan.
TIRmerupakan zat yang mengandung dalam tembakau yang dapat menimbulkan
penyakit kanker paru-paru mengapa para remaja harus diselamatkan dari
bahaya Narkotika! Orang tua tidak selamanya kuat dan hidup.
Orang tua itu bila sudah umur 55 Tahun ke atas, tenaganya tidak kuat
lagi untuk bekerja. Umur 55 tahun untuk pegawai negeri sudah mulai
pensium dan harus di ganti dengan angkatan mudah . peran remaja haruslah
mempersiapkan diri menjadi orang besar berjiwa besar dan tangguh
menghadapi kesulitan – kesulitan dan mampu mengatasinya.
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120
mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang
berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah.Rokok dibakar pada salah
satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat
mulut pada ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan
kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak
beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya
disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru
atau serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal
hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa
Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau
roh.Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian
dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan
kemudian membawa tembakau ke Eropa.Kemudian kebiasaan merokok mulai
muncul di kalangan bangsawan Eropa.Tapi berbeda dengan bangsa Indian
yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk
kesenangan semata-mata.Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan
saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan
ketergantungan, disamping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit
jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi
kelahiran, dan emfisema.
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas
bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan
rokok, dan penggunaan filter pada rokok.
Rokok berdasarkan bahan pembungkus.
• Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
• Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
• Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
• Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.
• Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau
yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
• Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau
dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
• Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau,
cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan
aroma tertentu.
Rokok berdasarkan proses pembuatannya.
• Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan
caradigiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat
bantu sederhana.
• Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya menggunakan
mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam mesin pembuat
rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok
batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah mampu menghasilkan keluaran
sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang rokok per menit. Mesin
pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok
sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok batangan namun
telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang mampu
menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak.
Sayangnya, belum ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena
terdapat perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM,
lingkar pangkal rokok dan lingkar ujung rokoksama besar.
Sigaret Kretek Mesin sendiri dapat dikategorikan kedalam 2 bagian :
1. Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF): rokok yang dalam proses
pembuatannya ditambahkan aroma rasa yang khas. Contoh: Gudang Garam
Filter Internasional, Djarum Super, dll.
2. Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM): rokok mesin yang
menggunakan kandungan tar dan nikotin yang rendah. Rokok jenis ini
jarang menggunakan aroma yang khas. Contoh: A Mild, Clas Mild, Star
Mild, U Mild, LA Light, Surya Slim, dll.
Rokok berdasarkan penggunaan filter.
• Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
• Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus.
Hidup Bebas Tanpa Rokok
Kebanyakan perokok, yang jarang merokok, ataupun yang bisa menghabiskan 2
pack rokok setiap hari, ingin berhenti merokok.Kita tahu bahwa
disamping rasa rokok yang enak, energi yang timbul setelah merokok, dan
perasaan nyaman setelah menghirup udara, ada keinginan untuk berhenti
karena takut akan bahaya merokok atau hal lain.
Takut terkena kanker di kemudian hari, kolesterol meningkat, detak
jantung tidak beraturan, penyakit maag, hingga masalah penampilan
seperti gigi menguning dan nafas bau tembakau serta baju bau
asbak.Alasan orang untuk merokok bermacam-macam. Ada yang merokok karena
ingin mendapat efek segar, atau karena kebiasaan, misalnya senang,
marah, gelisah yang memicu keinginan merokok, atau karena tubuh meminta
dosis nikotin yang minimal sama dengan hari sebelumnya.
Kalau ditanya, hampir semua perokok ingin berhenti.Tetapi ini bukan
perkara gampang.Pemicu keinginan merokok bisa bermacam-macam, dan
tiba-tiba datangnya. Pada saat itu, orang yang sudah berhenti merokok
selama 3 bulan sekalipun bisa kembali merokok
2. Kesehatan
Menurut Drs. Bambang Marhijanto mengatakan di kamus BHS. Indonesianya
kesehatan merupakan dari kata yang artinya keadaan badan segera tak
terasa apapun.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, yang menjadi kebutuhan
dasar derajat kesehatan masyarakat, salah satu aspeknya adalah “tidak
ada anggota keluarga yang merokok“.Sedangkan PHBS harus menjadi
kewajiban saya dan para kader kesehatan untuk mensosialisasikannya.
Setiap kali menghirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga
mengisap lebih dari 4.000 macam racun! Karena itulah, merokok sama
dengan memasukkan racun-racun tadi ke dalam rongga mulut dan tentunya
paru-paru. Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita
mungkiri.Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok,
baik secara langsung maupun tidak langsung.Kebiasaan merokok bukan saja
merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.
Saat ini jumlah perokok, terutama perokok remaja terus bertambah,
khususnya di negara-negara berkembang.Keadaan ini merupakan tantangan
berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Bahkan
organisasi kesehatan sedunia (WHO) telah memberikan peringatan bahwa
dalam dekade 2020-2030 tembakau akan membunuh 10 juta orang per tahun,
70% di antaranya terjadi di negara-negara berkembang.
Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah
menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia setiap
tahun.Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan
dibuktikan oleh banyak orang.Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun
sudah diketahui dengan jelas.Banyak penelitian membuktikan bahwa
kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai
penyakit.Seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker
paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus,
bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan
dan cacat pada janin.
Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari secondhand-smoke,
yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena
berada di sekitar perokok, atau biasa disebut juga dengan perokok pasif.
ZAT KIMIA
Rokok tentu tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya, yakni
tembakau. Di Indonesia, tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain
dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek, tembakau juga dapat
digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa, dan
tembakau tanpa asap (chewing tobacco atau tembakau kunyah).
Komponen gas asap rokok adalah karbon monoksida, amoniak, asam
hidrosianat, nitrogen oksida, dan formaldehid. Partikelnya berupa tar,
indol, nikotin, karbarzol, dan kresol.Zat-zat ini beracun, mengiritasi,
dan menimbulkan kanker (karsinogen).
NIKOTIN
Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf
tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh
darah tepi, dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada
pemakainya.Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap
hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Di Amerika Serikat, rokok
putih yang beredar di pasaran memiliki kadar 8-10 mg nikotin per batang,
sementara di Indonesia berkadar nikotin 17 mg per batang.
TIMAH HITAM (Pb)
Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug.
Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari
akanmenghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang
masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila
seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari,
berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh!
GAS KARBONMONOKSIDA (CO)
Karbon Monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan
hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin ini
berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel-sel
tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas CO ini
merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin. Jadilah, hemoglobin bergandengan
dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1
persen, sementara dalam darah perokok mencapai 4 – 15 persen.
Berlipat-lipat!
TAR
Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat
asap rokok, dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk
ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi
padat dan membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi,
saluran pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara
3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24 –
45 mg.
DAMPAK PARU-PARU
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas
dan jaringan paru-paru.Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar
(hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia).Pada
saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat
bertambahnya sel dan penumpukan lendir.Pada jaringan paru-paru, terjadi
peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.
Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul
perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya.
Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun
(PPOM).Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM,
termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.
Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5
dekade terakhir ini.Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok,
terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru.Bahkan ada yang
secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya
kanker paru-paru.
Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan,
dikenal sebagai bahan karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko
terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul
kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.
DAMPAK TERHADAP JANTUNG
Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan
penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di
negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta)
disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit
jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986
dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari
9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat pertama).
Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung
tersebut.Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga
berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer.
Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main
stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan
asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap
samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang
akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.
Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di
antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana
bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya
karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap
samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali.
Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang
setelah rokok berhenti.
Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua
bahan ini, selain meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai
oksigen ke otot jantung (miokard) sehingga merugikan kerja miokard.
Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya
kebutuhan oksigen miokard.Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin
juga merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut
jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan
gangguan irama jantung.Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan
banyak bagian tubuh lainnya.Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat
timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.
Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung
persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO
menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen,
dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan dinding pembuluh
darah). Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik,
meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah.
Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak
endotel (dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya
penggumpalan darah. Di samping itu, asap rokok mempengaruhi profil
lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar kolesterol total,
kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan
kolesterol HDL lebih rendah.
B. Kerangka Pikir
1. Kerangka Pikir Penulis
Rokok adalah tembakau mengandung racun nikotin keras, untungnya nikotin
hanya lenyap pada tembakau terbakar urap saraf dapat menimbulkan
ketagihan. TIR merupakan zat yang mengandung dalam tembakau yang dapat
menimbulkan penyakit kanker paru – paru.
Kesehatan dalam keadaan badan segar tak terasa apapun. Oleh sebab itu di
duga ada pengaruh yang ditimbulkan rokok terhadap tingkat kesehatan
siswa.
Kesehatan merupakan faktor utama penunjang kebugaran tubuh seorang namun
karena adanya rokok mengakibatkan kondisi tubuh melemah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Dalam penulisan penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada
masyarakat pengguna rokok yang ada di Makassar.Penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2011 sampai 1 Februari 2011.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap.Populasi dalam penelitian ini adalah remaja.
Sedangkan sampel yaitu himpunan bagian dari populasi yang diharapkan
dapat mewakili populasi penelitian.Adapun sampel dalam penelitian ini
adalah sebagian dari masyarakat yang ada di Kota Makassar.
Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Sampling
Sistematis dimana pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data kuantatif yaitu data yang berbentuk pengolahan angka atau
bilangan atau data numerik untuk dapat menghasilkan penafsiran yang
kokoh.
b. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh berupa pernyataan atau
tulisan yang dijadikan pertimbangan dalam memperoleh suatu kesimpulan
untuk memperjelas pemecahan masalah berupa tanggapan responden.
2. Sumber Data
a. Data Primer adalah data yang diperoleh melalui hasil penelitian
langsung terhadap obyek yang diteliti. Data tersebut diperoleh melalui
metode wawancara, observasi, dan hasil angket dari responden. Jawaban
responden kemudian diberi skor dan ditabulasikan.
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber, antara
lain dari dokumentasi/tulisan (buku-buku, laporan-laporan, karya ilmiah
dan hasil penelitian) dan dari informasi pihak-pihak yang berkaitan
dengan kajian yang diteliti.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Riset kepustakaan, adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara
melakukan peninjauan pustaka dari berbagai literatur karya ilmiah,
majalah, dan buku-buku yang menyangkut teori-teori yang relevan dengan
masalah yang dibahas.
2. Riset lapangan, adalah metode pengumpulan data yang dilakukan di
lokasi (objek penelitian) secara langsung yang terdiri dari :
a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung pada masyarakat, khususnya remaja pengguna rokok.
b. Angket, untuk mengetahui lebih jelas pemahaman masyarakat terhadap penggunaan rokok.
E. Variabel Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan dan hipotesis yang telah dikemukakan,
maka variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel independen (variabel bebas) yang dilambangkan dengan (x)
adalah faktor yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam
hal ini adalah rokok.
b. Variabel dependen (variabel terikat) yang dilambangkan dengan (Y)
adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam hal ini
variabel dependen adalah masyarakat.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrument penelitian yang
telah dikembangkan oleh Dessy Sutianto (2007) yang terdiri dari 10
pertanyaan angket sesuai dengan variabel penelitian yang
digunakan.Angket untuk disebarkan kepada responden yang merupakan bagian
dari anggota organisasi.Angket ini berisi pertanyaan-pertanyaan
sehubungan dengan judul karya tulis penulis.Alat ukur yang digunakan
untuk angket ini adalah metode skala likert.Metode ini merupakan metode
penskalaan, pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai
dasar penentuan skalanya.Untuk melakukan penskalaan dengan metode ini
responden diminta untuk menyatakan kesesuaian atau tidak kesesuaian
terhadap isi pertanyaan dalam 4 kategori jawaban yakni dengan skala
sebagai berikut.
a. Skala 1 = sangat rendah
b. Skala 2 = rendah
c. Skala 3 = baik
d. Skala 4 = sangat baik
Untuk mengantisipasi agar jawaban yang diperoleh adalah jawaban yang
sesungguhnya pasti atau bukan ragu-ragu, maka penulis meniadakan pilihan
jawaban ragu-ragu (Undecided).Hal ini sesuai dengan pernyataan Hadi
Sutrisno dalam Sutianto (2007). Alas an untuk meniadakan jawaban
ragu-ragu adalah: 1) Kategori Undecided mempunyai arti ganda. Bisa
diartikan belum bias member jawaban, netral atau ragu-ragu.Kategori yang
memiliki arti ganda (multi intertable) ini diharapkan dalam instrument.
2) Tersedianya jawaban di tengah menimbulkan kecenderungan menjawab
ketengah (centraltendesi effect) terutama bagi mereka yang ragu-ragu
atas kecenderungan jawabannya. 3) Disediakan jawaban di tengah akan
menghilangkan banyaknya data penelitian, sehingga mengurangi banyaknya
info yang sepatutnya dapat diperoleh dari responden.
G. Metode Analisis
Analisis data dilakukan dengan cara menganalisa jawaban-jawaban yang
telah diberikan responden yang tercantum pada angket. Teknik analisis
data yang di pergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
stalitis infrensional korelasional. Teknik penulis, uji statistik yang
dipergunakan adalah produknya momen pearson dengan rumus sebagai berikut
:
n x y – (x) (y)
R x y =
{nx2 – (x)2 }{y2- (y)2}
Keterangan :
R = Keofisien Korelasi
∑x = Skor butir item dari variabel x
∑y = Skor butir item dari variabel y
∑ x y = Hasil kali dengan skor butir item
N = Jumlah sampel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Hasil Angket
Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan membagikan
angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel x dan y,
kuesioner yang telah diberikan kepada responden selanjutnya ditanggapi
dengan memberikan tanda cheklist (√) guna memperoleh data untuk kemudian
dikelola oleh kami selaku peneliti.
Angketberisi masing-masing 10 pertanyaan dengan 4 jenis pilihan
tanggapan yang masing-masing memiliki point berikut pilihan tanggapan :
Sangat Setuju (SS) : 4 poin
Setuju (S) : 3poin
Tidak Setuju (TS) : 2 poin
Sangat Tidak setuju (STS) : 1 poin
Tabel 4.1
Distribusi statistik deskriftif variabel x dengan variabel y dengan
presentase faktor disrtibusi hubungan penggunaan rokok di kalangan
masyarakat
No Variabel Jumlah responden Skor
1.
2. X
Y 30 orang
30 orang 897
888
Jumlah 60 orang 1785
Dilihat dari jumlah responden 30 orang dengan 2 variabel sehingga
berjumlah 30 x 2 = 60. hasil pengolahan data variabel x dengan skor897
dengan variabel y dengan skor 888 maka jumlah 1785.
Hasil analisis data penggunaan rumus korelasi produk moment yaitu sebagai berikut :
n x y – (x) (y)
R x y =
{nx2 – (x)2 }{ny2- (y)2}
30 (28313) – (897) (888)
R x y =
{30(29239) - 804609} {30(28128) - 288544¬¬¬¬}
52854
=
69561 × 55296
52854
=
3846445056
= 0,85
Dilihat dari hasil perhitungan tersebut tampak bahwa koefisien korelasi
dari pengolahan data kuesioner dengan rumus produk momen person adalah
0,81 menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel x (rokok) dan
variabel y (penggunaan rokok dikalangan masyarakat), maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa ada pengaruh penggunaan rokok dikalangan masyarakat.
2. Hasil wawancara
Berdasarkan hasil wawancara yang telah kami lakukan terhadap narasumber
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat telah mengkonsumsi
rokok.Kebanyakan dari mereka sulit untuk berhenti merokok karena mereka
telah mengalami ketergantungan terhadap rokok.Mereka tidak memikirkan
dampak yang ditimbulkan oleh rokok sangat besar.Salah satu latar
belakang mereka menggunakan rokok adalah untuk menghilangkan stress,
atas dasar solidaritas, dan lain-lain.Adapun kerugian yang mereka alami
yaitu kerugian dibidang materi dan kesehatan.Sebagian dari mereka ingin
berhenti merokok dan upaya-upaya yang mereka lakukan untuk berhenti
merokok adalah tidak bergaul dengan orang-orang yang merokok, berniat
dan bertekad untuk berhenti merokok.
B. Pembahasan
Berdasarkan jawaban-jawaban para responden baik yang tertuang di dalam
angket maupun wawancara, maka terjawablah permasalahan pada bab
sebelumnya.Masyarakat menggunakan rokok untuk menghilangkan stress, atas
dasar solidaritas dan lain-lain.
Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh rokok dikalangan masyarakat adalah
masalah kesehatan dan keuangan. Masalah kesehatan tersebut yaitu,
kanker, serangan jantung, hipertensi, gangguan kehamilan dan janin.
Upaya-upaya untuk menanggulangi agar masyarakat tidak merokok lagi
yaitu, mengajarkan kepada masyarakat cara hidup sehat, mengadakan
penyuluhan tentang bahaya rokok, dan sebagainya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A .Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Masyarakat menggunakan rokok untuk menghilangkan stress, atas dasar solidaritas dan lain-lain.
2. pengaruh yang ditimbulkan oleh rokok dikalangan masyarakat adalah
masalah kesehatan dan keuangan. Masalah kesehatan tersebut yaitu,
kanker, serangan jantung, hipertensi, gangguan kehamilan dan janin.
3. Upaya-upaya untuk menanggulangi agar masyarakat tidak merokok lagi
yaitu, mengajarkan kepada masyarakat cara hidup sehat, mengadakan
penyuluhan tentang bahaya rokok, dan sebagainya.
B. Saran
1. Sebaiknya prilaku mengkonsumsi rokok dihindari
2. Jangan membawa pemantik atau korek, hal ini dapat mengurangi penggunaan rokok di tempat umum.
3. Harga rokok sebaiknya dinaikkan, agar para perokok berpikir panjang untuk membeli rokok yang sangat mahal.
4. Diutamakan bergaul dengan orang-orang yang tidak merokok.
5. Jika sudah terlanjur menjadi perokok, berusahalah untuk berhenti secara perlahan.
===============================================================================================================================================================================================================================================================================================
nah, demikianlah beberapa penjelasan singkat mengenai contoh karya
ilmiah. mulai dari Cara penulisan karya ilmiah, langkah-langkah
penulisan karya ilmiah, hal-hal yang harus diperhatikan dalam karya
ilmiah serta beberapa contoh karya ilmiah terkait pendidikan, bahaya
merokok, tentang sampah dan masalah Globalisasi. Semoga Artikel Contoh
Karya Ilmiah ini bermanfaat. Terima K