Kita sering mendengar
manusia menyebutkan kata ”Allah.” Mereka biasanya mengucapkannya dalam kalimat,
”Semoga Allah memberkatimu, ”Jika Allah berkehendak,” ”Insya Allah,” ”Semoga
Allah mengampunimu,” dan seterusnya.
Ini adalah
kalimat-kalimat yang digunakan ketika kita mengingat Allah, berdoa kepada-Nya,
atau meninggikan-Nya.
Misalnya, “Semoga Allah
melindungimu” menjelaskan kenyataan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang tak
terbatas pada diri kalian dan segala makhluk, bernyawa atau tak bernyawa, di
sekitarmu. Allah-lah Yang bisa menyelamatkan kalian, ibu kalian, ayah, dan
teman kalian dari kejahatan. Karena itu, kalimat ini sering digunakan di saat
terjadinya bencana alam atau kejadian-kejadian yang tidak diharapkan. Coba
pikirkan: Bisakah ibu, ayah, atau semua orang lain yang kalian ketahui mencegah
bencana alam, misalnya banjir? Mereka tentu tidak bisa, karena hanya Allah yang
mengizinkan kejadian seperti itu terjadi pada manusia, sehingga hanya Dia yang
bisa mencegahnya.
Kata “insya Allah”
berarti “jika Allah berkehendak”. Oleh sebab itu, ketika kita berkata bahwa
kita akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu, kita wajib berkata, “Insya
Allah.” Ini karena hanya Allah yang mengetahui masa depan dan menciptakan masa
depan itu menurut kehendak-Nya. Tidak ada yang akan terjadi kecuali jika Dia
menghendakinya.
Ketika salah seorang
teman kalian, misalnya, berkata, “Aku pasti akan pergi sekolah besok,” dia
salah karena kita tidak tahu apakah Allah akan menghendakinya pergi sekolah
besok. Mungkin dia besok sakit dan tidak bisa pergi sekolah, atau cuaca buruk
menyebabkan sekolah libur.
Oleh sebab itu, kita
mengatakan “insya Allah” ketika menyebutkan niat kita di masa depan, yang
mengakui bahwa Allah mengetahui segalanya, bahwa segalanya terjadi hanya dengan
kehendak-Nya dan bahwa kita tidak akan pernah bisa mengetahui maksud dari
perbuatan Allah atas kita. Dengan begitu, kita memperlihatkan hormat kita
kepada Allah, yang memiliki kekuasaan dan pengetahuan tak terbatas.
Dalam ayat Al Qur’an,
Allah memberi tahu kita bahwa Dia menginginkan kita berkata “insya Allah” (jika
Allah menghendaki):
“Dan jangan sekali-kali
kalian mengatakan terhadap sesuatu, “Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu
besok pagi”, kecuali (dengan menyebut), ”InsyaAllah.” Dan ingatlah Tuhanmu jika
kalian lupa dan katakanlah, “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk
melakukan hal yang paling sesuai dengan niatku ini”. (QS Al-Kahfi: 23-24)
Mungkin kalian tidak
terlalu paham tentang masalah ini, tetapi itu tidak begitu penting. Agar kalian
mengenal Allah, yang perlu kalian lakukan adalah melihat ke sekitar kalian dan
berpikir.
Segala hal di sekitarmu
penuh dengan keindahan yang menunjukkan sifat Allah dan kekuasaan-Nya yang tak
terbatas. Pikirkanlah tentang kelinci putih yang cantik, lumba-lumba yang
tersenyum, warna-warna indah sayap kupu-kupu, atau lautan yang biru, hutan
hijau, berbagai jenis bunga dan keindahan lain yang tak terhitung di dunia.
Allah-lah Yang menciptakan semua ini. Allah telah menciptakan seluruh alam
semesta yang kalian lihat, dunia dan makhluk di dalamnya, dari tidak ada
menjadi ada. Oleh sebab itu, dengan melihat keindahan yang Dia ciptakan, kalian
akan melihat kekuasaan-Nya yang tak terbatas.
Jelaslah bahwa kalau
kita ada, berarti Allah itu ada. Karena itu, pertama-tama marilah kita pikirkan
tentang keberadaan kita dan bagaimana Allah menciptakan kita begitu sempurna.
Keberadaan
Manusia
Pernahkah kalian
memikirkan bagaimana manusia bisa ada di dunia ini? Kamu mungkin akan berkata,
”Semua orang punya ibu dan ayah.” Namun, jawaban ini tidak tepat. Sebenarnya
jawaban itu tidak bisa menjelaskan bagaimana ibu dan ayah pertama, yaitu
manusia pertama, tercipta. Kamu mungkin pernah mendengar cerita-cerita tentang
hal ini di sekolah dan dari orang-orang di sekitarmu. Tetapi, satu-satunya
jawaban yang benar adalah bahwa Allah-lah Yang menciptakan kalian. Kita akan
mempelajari hal ini dengan mendalam dalam bab-bab berikutnya. Sekarang, ada
satu hal yang harus kalian semua ketahui. Manusia pertama yang muncul di dunia
ini adalah Nabi Adam Alaihissalam (AS). Seluruh manusia adalah keturunannya.
Adam AS, seperti kita,
adalah manusia yang berjalan, bercakap-cakap, berdoa, dan menyembah Allah.
Mula-mula Allah menciptakan dia, kemudian Allah menciptakan istrinya. Lalu
anak-anak mereka tersebar di seluruh dunia.
Jangan pernah lupa
bahwa Allah hanya perlu memerintahkan sesuatu untuk menciptakannya. Ketika Dia
berkehendak agar sesuatu terjadi, Dia akan memerintahkan, “Jadilah!” dan
sesuatu itu pun terjadi. Dia punya
kekuasaan yang
menyebabkan-Nya bisa melakukan segalanya. Misalnya, Dia menciptakan Adam dari
tanah. Ini mudah bagi Allah.
Akan tetapi, jangan lupa bahwa juga ada orang yang
mengingkari adanya Allah. Orang-orang ini memberikan jawaban lain pada
pertanyaan tentang bagaimana manusia terjadi. Mereka tidak mencari kebenaran.
Jika anak kecil dalam film kartun ini berkata,
“Gambarku ini digambar oleh tinta yang tertumpah ke atas selembar kertas putih
secara tak sengaja,” tentu saja sangat tak masuk akal, karena kita tahu bahwa
seorang senimanlah yang telah menggambar kartun ini. Begitu pulalah, tidak
masuk akal jika manusia tidak mengakui bahwa Allah-lah Yang menciptakan
mereka.
Misalkan ada tokoh film kartun bernama Badu. Badu
berkata, “Aku terjadi karena tinta tumpah pada kertas dengan tak sengaja, cat
ini juga tak sengaja tertumpah, lalu membentuk warna-warna. Jadi, aku tidak
perlu siapa pun untuk menggambar diriku dan membentuk rupaku. Aku bisa terjadi
sendiri, dengan kebetulan,” tentu kalian akan menganggap itu main-main saja.
Kalian tahu bahwa garis-garis yang bagus, warna-warna dan gerakan dalam film
kartun itu tidak bisa terbentuk hanya dengan menumpahkan cat sembarangan di
sana-sini, karena menumpahkan tinta dari botolnya hanya akan menyebabkan
kotoran. Kotoran tentu tidak bisa menciptakan gambar yang bagus yang terbuat
dari garis-garis yang bagus pula. Agar gambar kartun ini bisa dikenali, dan
bisa tercipta, yang membuatnya telah memikirkannya, merencanakannya, lalu
menggambarnya.
Semua orang
tahu bahwa seorang kartunis telah menggambar semua sifat tokoh kartun,
bentuknya, warnanya, dan kemampuannya seperti berjalan, berlari, dan melompat.
Untuk memahami semua ini, kalian tidak perlu melihat
seniman dan pelukis gambar Badu itu. Tentu kalian sudah paham bahwa pembuat
gambar Badu itu telah menentukan sifatnya, bentuknya, dan warnanya, serta
bagaimana cara bicaranya, jalannya, atau lompatannya.
Setelah melihat contoh ini, pikirkanlah dengan baik
tentang hal berikut: Orang yang tidak setuju bahwa Allah-lah yang
menciptakannya sebenarnya juga telah berbohong, sama saja seperti Badu yang
kita bicarakan tadi.
Sekarang mari kita misalkan, bahwa orang seperti itu
berkata pada kita. Mari kita lihat cara orang ini mencoba menerangkan bagaimana
dia dan semua manusia tercipta.
“Aku, ibu dan ayahku, orang tua mereka, dan orang
tua yang pertama tinggal di bumi di masa lalu muncul secara tak sengaja.
Kejadian tak sengaja (kebetulan) ini menciptakan tubuh, mata, telinga, dan
seluruh bagian tubuh kita.”
Bahkan bagian-bagian robot berteknologi tinggi pun
masih kasar dan kuno jika dibandingkan dengan bagian-bagian tubuh manusia.
Allah telah menciptakan manusia dengan sempurna dan segala hal dalam tubuh
manusia menunjukkan kesempurnaan ini.
Kata-kata orang ini, yang mengingkari Allah yang
telah menciptakannya, sama saja dengan kata-kata Badu tadi. Satu-satunya
perbedaannya adalah, Badu tercipta dari garis-garis dan cat di selembar kertas.
Orang tadi, sebaliknya, adalah manusia yang tubunya terdiri dari daging dan
tulang. Tetapi, adakah bedanya? Bukankah orang tersebut adalah makhluk yang
tubuhnya lebih rumit dan lebih sempurna dari tokoh kartun Badu tadi? Bukankah
tubuhnya terdiri dari jantung, hati, darah, dan banyak lagi? Dengan kata lain,
jika Badu mustahil terjadi secara tak sengaja, maka tentu akan lebih mustahil
lagi jika manusia tersebut tercipta secara tak sengaja. Sekarang, ayo kita
tanya orang tersebut:
”Kamu punya tubuh yang bagus yang tidak ada cacat
dan celanya. Tanganmu bisa memegang benda-benda dengan sangat baik, bahkan
lebih baik daripada mesin yang canggih. Kamu bisa berlari dengan kakimu. Kamu
punya pandangan mata yang sempurna, lebih tajam daripada kamera yang kualitasnya
tertinggi. Kamu tidak pernah mendengarkan suara-suara yang tidak kamu inginkan.
Tidak ada radio atau tape yang bisa menghasilkan suara sejernih itu. Banyak
bagian-bagian tubuhmu yang tidak kamu sadari bekerja bersama-sama agar kamu
tetap hidup. Misalnya, meskipun kamu tidak bisa mengendalikan apa-apa agar
jantung, ginjal, atau hatimu tetap bekerja, semua itu tetap saja bekerja tanpa
cacat dan cela. Sekarang, ratusan ilmuwan dan insinyur bekerja tanpa kenal
lelah untuk merancang mesin-mesin yang mirip dengan alat-alat tubuh ini. Namun,
usaha mereka tidak menghasilkan apa pun. Inilah buktinya, kamu adalah makhluk
yang sempurna, yang tidak bisa ditiru oleh manusia. Bagaimana kamu menjelaskan
ini?”
Orang yang mengingkari bahwa Allah-lah yang
menciptakan segalanya mungkin akan berkata:
"Aku juga tahu bahwa kita punya tubuh yang
tidak bercela dan alat-alat tubuh yang sempurna. Tetapi aku yakin bahwa:
atom-atom yang tidak hidup dan tidak sadar muncul sekaligus tanpa sengaja untuk
membentuk alat-alat tubuh dan tubuh kita."
Kalian tentu bisa melihat bahwa kata-katanya ini
tidak masuk akal dan aneh. Berapa pun umurnya dan apa pun pekerjaannya, orang
yang menyebutkan hal seperti ini tentu tidak mampu berpikir dengan jernih dan
mempunyai pemikiran yang keliru. Dan yang mengejutkan, kita sering sekali
menemukan orang yang yakin dengan hal yang tak masuk akal ini.
Karena mesin yang paling sederhana pun pasti ada
yang membuatnya, makhluk yang rumit seperti manusia tentu tidak bisa terjadi
dengan tak sengaja. Tidak diragukan lagi, Allah-lah yang menciptakan manusia
pertama. Allah juga yang menciptakan alat-alat tubuh manusia pertama itu
sehingga bisa berkembang biak dan sehingga muncullah keturunan-keturunan
berikutnya. Allah memastikan bahwa umat manusia akan terus berkembang biak
dengan program yang dimasukkannya dalam sel-sel manusia itu. Kita juga terjadi
berkat program yang diciptakan oleh Allah ini, dan terus tumbuh sesuai dengan
program itu. Yang akan kalian baca mengenai masalah ini di halaman-halaman
berikutnya akan membuat kalian bisa mencapai pemahaman yang lebih baik tentang
kenyataan bahwa Allah, Pencipta kita, memiliki kekuasaan dan kearifan yang tak
terbatas.
Program Sempurna dalam Tubuh Manusia
Meskipun ada
perbedaan dalam penampilan manusia dari bangsa berbeda, setiap orang mempunyai
sifat-sifat dasar yang tak berubah, yaitu punya mulut, hidung, mata, dan
telinga. Karena program-program berbeda yang dimasukkan oleh Allah ke dalam
tubuh manusia, setiap orang mempunyai sifat dasar yang sama, meskipun mereka
dari luar terlihat berbeda.
Dalam halaman sebelumnya, kita menyebutkan program
sempurna yang dimasukkan oleh Allah ke dalam tubuh manusia. Berkat program ini,
setiap manusia mempunyai mata, telinga, tangan, dan kaki. Juga berkat program
ini, meskipun ada perbedaan dalam bentuknya, semua manusia terlihat sangat
mirip. Kita mirip dengan kerabat kita, dan beberapa orang mempunyai sifat yang
khas karena program ini. Misalnya, orang Cina dan Jepang umumnya mirip satu
sama lain, orang Afrika punya warna kulit, bentuk muka, dan bentuk mulut serta
mata yang khas.
Agar sebuah komputer bisa digunakan, software yang
disebut ”program” diperlukan di sini. Manusia pun hidup berkat informasi yang
mirip dengan software yang telah ditempatkan oleh Allah di dalam gen mereka.
Sekarang, mari kita pelajari program seperti apakah
itu, melalui contoh berikut ini:
Kalian terlebih dahulu harus mengetahui bagaimana
komputer bekerja. Seorang ahli merancang komputer tersebut. Para ahli di
pabrik-pabrik khusus dengan bantuan teknologi maju juga menciptakan
komponen-komponen tambahan seperti mikroprosesor, monitor, keyboard, CD,
pengeras suara, dan seterusnya. Sekarang, kalian mempunyai sebuah mesin yang
bisa memproses kerja yang sangat rumit. Kalian bisa bermain game atau menulis apa
pun yang kalian inginkan. Namun agar semua ini terjadi, kalian membutuhkan alat
yang disebut ”program”. Tanpa program ini, yang khusus dipersiapkan oleh para
ahli, komputer kalian tidak akan bisa bekerja.
Selanjutnya, kita tahu bahwa tidak semua program
cocok dengan semua tipe komputer. Ini berarti, programmer (orang yang
menciptakan program itu) harus mengetahui komputer tersebut maupun software
(yaitu alat tempat program itu ditempatkan) yang cocok dengannya. Seperti yang
telah kita lihat, kita membutuhkan sebuah mesin dan program yang cocok untuk
menjalankan komputer. Tetapi yang lebih penting, jika tidak ada yang merancang
dan menciptakan semua itu, komputer kalian pastilah tidak akan bisa bekerja.
Tubuh manusia memiliki sistem yang sangat rumit,
jauh lebih hebat dan lebih rumit dibandingkan komputer. Tak seorang pun yang
berkata bahwa komputer bisa ada secara kebetulan. Tetapi justru ada orang yang
menyatakan bahwa tubuh kita mempunyai sifat-sifat sempurna seperti ini secara
kebetulan.
Tubuh manusia mirip dengan komputer. Seperti telah
kita katakan tadi, ada suatu program dalam sel kita yang membuat kita ada.
Sekarang pertanyaannya, bagaimana kejadiannya sehingga program ini bisa ada?
Jawabannya pasti:
Allah, Yang Maha Perkasa, secara khusus telah menciptakan
semua manusia. Allah-lah Yang menciptakan tubuh kita serta program yang
membentuknya.
Tetapi jangan salah. Jika kita pikirkan dengan cara
lain, sangat mustahil membandingkan tubuh manusia dengan sebuah komputer. Tubuh
kita jauh lebih hebat daripada komputer yang paling rumit sekalipun. Otak kita
saja, misalnya, jauh lebih rumit daripada komputer.
Sekarang mari kita lihat bagaimana seorang bayi
terlahir ke dunia.
Mula-mula, ada suatu bagian yang sangat kecil dalam
rahim ibu. Kemudian dari hari ke hari bagian yang sangat kecil ini tumbuh dan
mulai terbentuk.
Tinggi tubuh kalian, warna mata kalian, bulu mata
kalian, bentuk tangan-tangan kalian, dan ratusan ciri-ciri kalian semuanya
ditentukan sejak awal dari kejadian paling pertama keberadaan kalian. Semua
informasi ini tersimpan dalam program awal yang ditempatkan Allah dalam
sel-sel. Program ini begitu sempurna dan terperinci sehingga para ilmuwan baru
saja mulai bisa memahami bagaimana semua itu bekerja.
Sesuai dengan program yang ditempatkan Allah di
dalam tubuh kita, kita mulai tumbuh perlahan. Itulah sebabnya pertumbuhan tubuh
kita tidak terlihat aneh. Perlu waktu lama untuk tumbuh. Kita pasti akan
terkejut jika program ini bekerja dengan cepat. Mata bayi yang baru lahir, yang
tiba-tiba menjadi mata orang tua pastilah akan sangat mengejutkan.
Bagaimana Bentuk Kehidupan Lainnya Terjadi?
Agar sesuai
dengan program yang dimasukkan oleh Allah ke dalam tubuh kita, kita tumbuh
setahap demi setahap. Mata bayi yang baru lahir yang tiba-tiba kita lihat
berubah menjadi mata orang tua pasti akan membuat kita terkejut.
Manusia tentu bukan satu-satunya makhluk yang ada di
bumi. Ada ribuan makhluk hidup lainnya, yang di antaranya kalian ketahui dan
banyak yang tidak kalian ketahui. Beberapa di antara makhluk itu ada di sekitar
kalian, kalian melihatnya di mana-mana. Akan tetapi, ada pula yang begitu jauh
sehingga kalian hanya bisa melihatnya dalam buku-buku atau film. Tetapi, jika
kalian melihat lebih dekat semua makhluk ini, kalian akan melihat bahwa semuanya
punya satu ciri umum. Bisakah kalian tebak ciri apakah itu? Kita bisa
menyebutnya “kecocokan”.
Sekarang, mari kita sebutkan cocok dengan apakah
suatu makhluk hidup. Mereka cocok dengan:
Lingkungan
tempat mereka tinggal,
Makhluk hidup
lain yang hidup bersama-sama dengan mereka,
Unsur-unsur
yang mempertahankan sifat mereka,
Hal-hal yang
memberikan manfaat bagi manusia.
Allah telah menciptakan setiap makhluk hidup dalam
lingkungan tertentu sehingga ia bisa bertahan hidup. Ikan bisa bernafas dalam air,
burung bisa terbang di langit, dan hewan menyusui hidup di darat.
Sebelum membahas semua ini, mari kita gunakan contoh
sederhana untuk memperjelas maksud “kecocokan”. Pikirkanlah tentang stop kontak
dan steker (colokan kabel listrik) di rumah kalian. Keduanya saling cocok sama
lain. Tetapi, kenapa kalian bisa menyebutkannya saling cocok satu sama lain?
Karena ada dua lubang di stop kontak agar ujung colokan kabel tersebut bisa
masuk. Sudah cukup? Lebar dua ujung colokan logam harus sama dengan lebar dua
lubang pada stop kontak. Jika tidak begitu, colokan tidak akan pernah klop
dengan stop kontak. Jarak antara ujung colokan dengan jarak antara dua lubang
stop kontak juga sama. Jika tidak sama, colokan tidak akan pernah masuk ke
dalam stop kontak.
Namun, ciri-ciri ini saja tidak cukup untuk membuat
colokan cocok dengan stop kontak. Jika colokan itu sangat panjang, maka kembali
lagi tidak ada kecocokan. Jika lubang-lubang colokan tidak terbuat dari logam,
listrik tidak akan mengalir ke dalam stop kontak. Jika colokan tidak terbuat
dari plastik, maka ketika kalian memegangnya, kalian akan terkena strum
listrik. Jadi, kurangnya kecocokan dalam alat-alat yang paling sederhana
sekalipun menyebabkan alat itu tidak bisa bekerja. Ini berarti bahwa begitu
pulalah halnya dengan orang yang menciptakan colokan dan stop kontak itu. Dan
dia menciptakannya saling cocok satu sama lain. Dia membuat keduanya bisa
dipakai. Tentu tidak mungkin logam dan plastik bisa ada karena kebetulan dan
keduanya direncanakan secara terpisah dan tidak sekaligus, karena jika begitu
kalian tidak akan pernah menemukan sebuah stop kontak dan sebuah colokan kabel
yang saling cocok satu sama lain.
Lebah membawa serbuk sari bunga yang mereka kunjungi
pada bunga-bunga lain. Inilah proses yang bisa menyebabkan perkembangbiakan
bunga. Dengan cara yang sama, ikan pembersih membersihkan ikan yang lebih
besar.
Kecocokan makhluk hidup jauh lebih rumit
dibandingkan kecocokan stop kontak dengan colokan kabel, karena makhluk hidup
terdiri dari ribuan sistem (sistem di sini berarti: cara kerja tubuh) dan alat
tubuh yang harus ada sekaligus secara selaras dan bekerja sama dengan sempurna.
Jika kita tuliskan sistem-sistem ini kita akan memenuhi sebuah perpustakaan
dengan ratusan buku. Oleh sebab itu, dalam halaman-halaman berikut kita akan
membahas secara singkat ciri-ciri sempurna makhluk hidup yang diciptakan oleh
Allah:
Makhluk hidup
cocok dengan lingkungan tempat mereka hidup
Setiap makhluk hidup, di darat atau di air, cocok
sempurna dengan tempat tinggalnya. Begitulah mereka diciptakan. Berbagai sistem
sempurna memastikan tersedianya zat makanan, perlindungan, dan perkembangbiakan
makhluk hidup. Artinya, setiap makhluk hidup dirancang khusus sesuai dengan
tempat hidupnya.
Alat-alat tubuh dan gaya hidup makhluk hidup cocok
dengan keadaan lingkungannya. Misalnya, burung memiliki sayap yang sempurna
untuk terbang di langit. Ikan-ikan mempunyai insang yang diciptakan khusus
untuk bernafas dalam air. Jika mereka mempunyai paru-paru seperti kita, mereka
akan mati.
Makhluk hidup cocok dengan makhluk hidup lain yang
hidup bersama mereka
Ada beberapa burung dan serangga yang membantu
perkembangbiakan tanaman. Artinya, meskipun mereka tidak menyadarinya, mereka
telah membantu tumbuhnya tanaman. Misalnya, ketika terbang dari bunga satu ke
bunga lainnya, kumbang-kumbang membawa serbuk sari yang menempel. Berkat proses
ini, tanaman mampu berkembang biak. Dalam beberapa hal, hewan-hewan melakukan
tindakan yang bermanfaat bagi hewan lain. Ikan pembersih, misalnya, membersihkan
hewan-hewan yang sangat kecil dari kulit ikan besar sehingga menyebabkan hidup
mereka menjadi sehat. Inilah bentuk lain kecocokan.
Makhluk hidup
cocok dengan unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan alam
Kita membutuhkan makanan seperti daging, susu,
telur, ayam, madu, sayuran, dan buah-buahan setiap hari. Sumber-sumber makanan
dasar lainnya juga merupakan nikmat yang diciptakan oleh Allah untuk kita,
sehingga untuk itu kita perlu bersyukur kepada-Nya.
Tidak ada makhluk hidup, selain manusia, yang
mengganggu keseimbangan alam. Bahkan, mereka tercipta dengan sifat-sifat yang
mempertahankan keseimbangan itu. Namun, keseimbangan bumi selalu terancam oleh
tindakan bodoh manusia. Misalnya, jika manusia menyakiti seekor hewan tanpa
kenal ampun, hewan itu akan punah. Punahnya hewan itu menyebabkan jumlah
mangsanya meningkat terlalu banyak, yang kelak akan membahayakan hidup manusia
dan alam itu sendiri. Jadi, ada suatu keseimbangan alami dalam penciptaan
makhluk hidup. Mereka sepenuhnya cocok dengan keseimbangan alam, tetapi kecuali
untuk manusia, mereka bisa menyebabkan kehancuran keseimbangan yang sudah tepat
itu.
Makhluk hidup
cocok dengan hal-hal yang bermanfaat bagi manusia
Misalnya, pikirkanlah tentang banyaknya manfaat madu
untukmu. Bagaimana kumbang-kumbang mengetahui bahwa kalian memerlukan jenis
makanan seperti itu, dan bagaimana mereka menghasilkannya? Bisakah seekor ayam,
sapi, atau biri-biri mengetahui kebutuhan makanan manusia dan menghasilkan zat
gizi untuk memenuhi kebutuhan tersebut? Tentu tidak.
Keselarasan yang menakjubkan antarmakhluk hidup ini
merupakan bukti nyata bahwa satu Pencipta telah menciptakan mereka. Ini berkat
penciptaaan sempurna oleh Allah, sehingga keseimbangan tercipta di bumi.
0 komentar:
Post a Comment